Sabtu, 25 Mei 2013

Gangguan psikologi pada ibu bersalin


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Gangguan Psikologi pada Ibu Bersalin” dengan tepat waktu.
            Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan serta menambah wawasan tentang masalah Ganguan psikologi pada ibu bersalin yang tidak semua ibu mengalami hal ini. Dimulai dari pengertian, penyebab, faktor resiko serta penatalaksanaan. Penulisan makalah ini berdasarkan pada data sekunder dari beberapa informasi baik dari buku maupun internet yang membahas tentang Gangguan psikologi pada ibu bersalin.
            Kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita lebih dalam mengenai Gangguan psikologi pada ibu bersalin. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.




Yogyakarta, Mei 2013


Penulis


DAFTAR ISI

HalamanJudul                                                                                                              i
Daftar Isi                                                                                                                     ii
BAB I PENDAHULUAN                                                                                        
A.    LatarBelakang                                                                                           1
B.     RumusanMasalah                                                                                      1
C.     Tujuan                                                                                                      2
BAB II TINJAUAN TEORI
            Gangguan Psikologi Pada Ibu Bersalin                                                                                 
                        1. Pengertian                                                                                       4
                        2. Penyebab
                        3. Macam-macam gangguan pada masa persalinan                            
                        3. Patofisiologi                                                                                    8
                        4.  Pencegahan                                                                                    9
                        5. Penatalaksaan                                                                                10
                        6. Asuhan Bidan                                                                                 11
           
BAB III PENUTUP                                                                                                  
            A.  Kesimpulan                                                                                               20
            B.   Saran                                                                                                        20
DaftarPustaka                                                


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Masalah
Sekarang disadari bahwa penyakit dan komplikasi obstetrik tidak semata-mata disebabkan oleh gangguan organik. Beberapa diantaranya ditimbulkan atau diperbuat oleh gangguan psikologik. Latar belakang timbulnya penyakit dan komplikasi dapat dijumpai dalam berbagai tingkat ketidakmatangan dalam perkembangan emosional dan psikoseksual dalam rangka kesanggupan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan situasi tertentu yang sedang dihadapi, dalam hal ini khususnya kehamilan, persalinan dan nifas. Karena rasa nyeri dalam persalinan sejak zaman dahulu sudah menjadi pokok pembicaraan diantara wanita, maka banyak calon ibu menghadapi kehamilan dan kelahiran anaknya dengan perasaan takut dan cemas. Tidaklah mudah untuk menghilangkan rasa takut yang sudah berakar dalam itu, akan tetapi dokter dan bidan dapat berbuat banyak dengan membantu para wanita yang disinggapi perasaan takut dan cemas. Sejak pemeriksaan kehamilan pertama kali dokter atau bidan harus dengan kesabarannya meyakinkan calon ibu bahwa kehamilan dan persalinan adalah hal yang normal dan wajar. Dia tidak hanya harus menimbulkan kepercayaan, akan tetapi harus pula menimbulkan anggapan pada wanita yang bersangkutan bahwa ia seorang kawan yang ahli dalam bidangnya dan yang sungguh-sungguh berkeinginan mengurangi rasa nyerinya serta menyelamatkan ibu dan anak. Perubahan psikologis keseluruhan seorang wanita yang sedang mengalami persalinan sangat bervariasi, tergantung pada persiapan dan bimbingan antisipasi yang ia terima selama menghadapi persalinan, dukungan yang diterima wanita dari pasangannya, orang terdekat lain, keluarga dan pemberi perawatan.


                                                                                           
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan Gangguan psikologis pada ibu bersalin ?
1.2.2 Apa sajakah penyebab Gangguan psikologi pada ibu bersalin ?
1.2.3 apa saja Macam-macam gangguan pada masa persalinan ?
1.2.4 Bagaimana cara pencegahan Gangguan psikologi pada ibu bersalin ? 
1.2.5 Bagaimana penatalaksanaan gangguan psikologi pada ibu bersalin ?
1.2.6 Bagaimana peran bidan pada gangguan psikologi pada ibu bersalin ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari gangguan psikologi pada ibu bersalin.
1.3.2 Untuk mengetahui penyebab dari gangguan psikologi pada ibu bersalin.
1.3.3 untuk mengetahui macam-macam gangguan pada masa persalinan.          
1.3.4 untuk mengetahui cara pencegahan gangguan psikologi pada ibu bersalin.
1.3.5 Untuk mengetahui cara penatalaksanaan gangguan psikologi pada ibu bersalin.
1.3.6 Untuk mengetahui peran bidan dalam menangani gangguan psikologi pada ibu bersalin.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gangguan psikologi pada ibu bersalin
Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan namun di sisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan. Persalinan terasa akan menyenangkan karena si kecil yang selama sembilan bulan bersembunyi di dalam perut anda akan muncul terlahir ke dunia. Di sisi lain persalinan juga menjadi mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru, dimana terbayang proses persalinan yang menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu banyak, dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan.
Gangguan yang terjadi pada seorang ibu menjelang persalinan, yang bersumber pada rasa takut & sakit pada fisik yg teramat sangat. Pada ibu hamil banyak terjadi perubahan , baik fisik maupun psikologis. Begitu jaga pada ibu bersalin, perubahan psikologis pada ibu bersalin wajar terjadi pada setiap orang namun ia perlu memerlukan bimbingan dari keluarga dan penolong persalinan agar ia dapat menerima keadaan yang terjadi selama persalinan dan dapat memahaminya sehingga ia dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya.
Perubahan psikologis selama persalinan perlu diketahui oleh penolong persalinan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendamping atau penolong persalinan.
Perubahan psikologis pada kala satu, beberapa keadaan dapat terjdi pada ibu dalam persalinan, trauma bagi ibu yang pertama kali melahirkan, perubahan-perubahan yang di maksud adalah:   
a. Perasaan tidak enak.           
b. Takut dan ragu-ragu akan persalinan yang di hadapi.       
c. Ibu dalam menghadapi persalinan sering memikirkan antara lain apakah persalinan berjalan normal.      
d. Menganggap persalinan sebagai cobaan.   
e. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam menolongnya.
f. Apakah bayi normal apa tidak.       
g. Apakah ia sanggup merawat bayinya.       
h. Ibu cemas.  

1. Perubahan Psikologis Ibu saat Persalinan  
Fase Laten : Pada fase ini ibu biasanya merasa lega dan bahagia karena masa kehamilannya akan segera berakhir. Namun pada awal persalinan wanita biasanya gelisah, gugup, cemas dan khawatir sehubungan dengan rasa tidak nyaman karena kontraksi. Biasanya ia ingin berbicara, perlu ditemani, tidak tidur, ingin berjalan-jalan dan menciptakan kontak mata. Pada wanita yang dapat menyadari bahwa proses ini wajar dan alami akan mudah beradaptasi dengan keadaan tersebut.
Fase Aktif : saat kemajuan persalinan sampai pada waktu kecepatan maksimum  rasa khawatir wanita menjadi meningkat. Kontraksi semakin kuat dan fekuensinya lebih sering sehingga wanita tidak dapat mengontrolnya. Dalam keadaan ini wanita akan lebih serius. Wanita tersebut menginginkan seseorang untuk mendampinginya karena dia merasa takut tidak mampu beradaptasi dengan kontraksinya.
Kebutuhan ibu selama persalinan:      
a. Kebutuhan fisiologis          
b. Kebutuhan rasa aman         
c. Kebutuhan dicintai dan mencintai 
d. Kebutuhan harga diri         
e. Kebutuhan aktualisasi diri  





           
1.2.2 Apa sajakah penyebab Gangguan psikologi pada ibu bersalin ?
         Perubahan hormon

Perlu diketahui, ketika mengandung bahkan setelah melahirkan terjadi "fluktuasi" hormonal dalam tubuh. Hal inilah yang antara lain menyebabkan terjadinya gangguan psikologis pada ibu yang baru melahirkan.
                                                 
         Kurangnya persiapan mental

Yang dimaksud di sini adalah kondisi psikis atau mental yang kurang dalam menghadapi berbagai kemungkinan seputar peran ganda merawat bayi, pasangan, dan diri sendiri. Terutama  hal-hal baru dan "luar biasa" yang bakal dialami setelah melahirkan. Ini tentunya dapat menimbulkan masalah. Penderitaan fisik dan beban jasmaniah selama berminggu-minggu terakhir masa kehamilan itu menimbulkan banyak gangguan psikis dan pada akhirnya meregangkan jalinan hubungan ibu dan anak yang semula tunggal dan harmonis. Maka beban inilah yang menjadi latar belakang dari impuls-impuls emosional yang diwarnai oleh sikap permusuhan terhadap bayinya. Lalu ibu tersebut mengharapkan jika bayi yang dikandungnya untuk segera dikeluarkan dari rahimnya.

         Keinginan narsistis

Keinginan yang narsistis ini cenderung menolak kelahiran bayinya, dan ingin mempertahankan bayinya selama mungkin di dalam kandungan. Peristiwa ini disebabkan oleh :
a)      Fantasi tentang calon bayinya yang akan menjadi objek kasih sayang
b)      Beban fisik oleh semakin membesarnya bayi dalam kandungan

Kedua peristiwa itu menimbulkan kecenderungan kuat untuk cepat-cepat “ melemparkan sang bayi keluar “ dari kandungan.

1.2.3 apa saja Macam-macam gangguan pada masa persalinan ?

  1. gelisah dan takut menjelang persalinan terdiri dari :
  • cemas terhadap proses persalinan
  • cemas terhadap kondisi bayi
  • cemas menghadapi rasa sakit
  • cemas terhadap mitos-mitos
  • takut mati
     2. gangguan bounding attachment

pengertian bounding attachmet/ keterikatan awal/ ikatan batin adalah suatu proses dimana sebagai hasil dari interaksi terus menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai, memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.
                                                    
1.2.5 Bagaimana cara pencegahan Gangguan psikologi pada ibu bersalin ?

Tugas penting atau yang paling utama dari seorang wanita dalam proses kelahiran bayinya, khusus pada periode permulaan (periode mulai melebarnya saluran vagina dan ujung uterus) ialah sebagai berikut:
a.       Sepenuhnya patuh mengikuti kekuatan-kekuatan naluriah dari dalam
b.      Memberikan partisipasi sepenuhnya     
c.       Dengan kesabaran sanggup menderita segala kesakitan.
Selanjutnya , jika proses kesakitan pertama-tama menjelang kelahiran itu disertai banyak ketegangan batin dan rasa cemas atau ketakutan yang berlebihan, atau disertai kecenderungan yang sangat kuat untuk bertingkah super aktif, dan mau mengatur sendiri proses persalinan maka:
a.       Proses kelahiran bayi bisa menyimpang dari pola normal dan spontan
b.      Prosesnya kan sangat terganggu (merupakan kelahiran yang abnormal).
Situasi pada periode kedua berlangsung agak berbeda sekarang wanita harus berkerja keras menahan kesakitan yang semakin hebat. Dan tekanan-tekanan dalam perut harus disertai usaha merejan secara sungguh-sungguh.semua ini dibarengi dengan kontrak-kontraksi dari dalam, diperkuat oleh kemamuan sendiri, dan dirangsang oleh dorongan serta sugesti dari luar yaitu dari bidan, dokter dll maka segenap daya psikis dan fisik wanita benar-benar dikonsentrasikan pada pengabdian diri untuk melanggenggkan generasi manusia dengan jalan melahirkan bayinya.

1.2.5 Bagaimana penatalaksanaan gangguan psikologi pada ibu bersalin ?

Adapun cara-cara mengatasi masalah psikologis pada saat persalinan, yaitu:
a. Kegiatan konseling pada ibu melahirkan merupakan pemberian bantuan kepada ibu yang akan melahirkan. Adapun langkah-langkah konseling kebidanan pada ibu melahirkan seperti: 
1) Menjalin hubungan yang mengenakan (rapport) dengan klien.
2) Bidan menerima klien apa adanya dan memberikan dukungan yang positif.
3) Kehadiran  
Merupakan bentuk tindakan aktif keterampilan yang meliputi mengatasi semua kekacauan/kebingungan, memberikan perhatian total kepada klien. Bidan dalam memberikan pendampingan klien yang bersalin difokuskan secar fisik dan psikologis.
4) Mendengarkan       
Bidan selalu mendengarkan dan memperhatikan keluhan klien.
5) Sentuhan dalam pendampingan klien yang bersalin          
Sentuhan bidan terhadap klien akan memberikan rasa nyaman dan dapat membantu relaksasi.
Misalnya: ketika kontraksi pasien merasakan kesakitan, bidan memberikan sentuhan pada daerah pinggang klien. Sehingga pasien akan merasa nyaman.
6) Memberikan informasi tentang kemajuan persalinan         
Merupakan upaya untuk memberikan rasa percaya diri pada klieb bahwa klien dapat menyelesaikan persalinanya.           
7) Memandu persalinan          
Misalnya : bidan menganjurkan klien meneran pasa saat his berlangsung
8) Mengadakan kontak fisik dengan klien     
Misalnya: mengelap keringat, mengipasi , memeluk pasien, menggosok klien.
9) Memberikan pujian kepada klien atas usaha yang telah dilakukannya
Misalnya : bidan mengatakan: “bagus ibu, pintar sekali menerannya”.
10) Memberikan ucapan selamat kepada klien atas kelahiran anaknya dan mengatakan ikut berbahagia     
b. Bila diperlukan alternatif pilihan yaitu melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode relaksasi Hypnobrithing.     
Hypnobrithing adalah suatu hipnoterapi yang dilakukan dengan melakukan kontak langsung dengan alam bawah sadar sehingga mencapai kondisi rileks yang mendalam dan stabil, kita akan mampu menanamkan suatu program atau konsep baru yang secara otomatis akan mempengaruhi kehidupan dan tindakan kita sehari-hari.
c. Menggunakan media air guna mengurangi rasa sakit, seperti metode Water Birth

1.2.6 Bagaimana peran bidan pada gangguan psikologi pada ibu bersalin ?




BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
Dengan semakin majunya peradaban, kepercayaan takhayul terhadap kekuatan-kekuatan gaib dan supranatural yang membarengi fungsi reproduksi menjadi semakin menipis. Sebab kemajuan teknis di bidang biologi, anatomi, fisiologi, kedokteran, dan medis banyak sekali mengurangi resiko kematian saat persalinan. Akan tetapi, dalam adab kebudayaan modern dengan macam-macam kemajuan ilmiah dan berbagai macam paham materialistis sekarang ini, bentuk hantu-hantu gaib yang mengancam kelahiran itu mendapat bentuk baru yaitu :
Kecemasan atau ketakutan terhadap dosa-dosa sendiri, terutama dosa terhadap ibu. Dan kecemasan tersebut beralih bentuk menjadi perasaan takut mati di waktu melahirkan bayi, takut kalau dirinya sendiri yang mati atau bayinya, diakibatkan karma dari dosa-dosa terhadap ibunya.














DAFTAR PUSTAKA

Kartono, kartini. Psikologi Wanita Jilid 2 ( Mengenal Wanita Sebagai Ibu & Nenek ). Jakarta : Mandar Maju

Kamis, 23 Mei 2013

KB SUNTIK



Kenali Metode Suntikan KB Lebih Jauh

Suntikan KB merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan yang paling banyak digunakan di Indonesia. Secara umum, Suntikan KB bekerja untuk mengentalkan lendir rahim sehingga sulit untuk ditembus oleh sperma. Selain itu, Suntikan KB juga membantu mencegah sel telur menempel di dinding rahim sehingga kehamilan dapat dihindari.
Suntikan KB ada 2 jenis, yaitu:
  1. Suntikan KB 3 Bulan. Suntikan KB ini mengandung hormon Depo Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) 150 mg. Sesuai dengan namanya, suntikan ini diberikan setiap 3 bulan (12 Minggu). Suntikan pertama biasanya diberikan 7 hari pertama periode menstruasi Anda, atau 6 minggu setelah melahirkan. Suntikan KB 3 Bulanan ada yang dikemas dalam cairan 3ml atau 1ml
  1. Suntikan KB 1 Bulan. Suntikan KB ini mengandung kombinasi hormon Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) dan Estradiol Cypionate (hormon estrogen). Komposisi hormon dan cara kerja Suntikan KB 1 Bulan mirip dengan Pil KB Kombinasi. Suntikan pertama diberikan 7 hari pertama periode menstruasi Anda, atau 6 minggu setelah melahirkan bila Anda tidak menyusui.
Apa keuntungan Suntikan KB?
Secara prinsip, kedua metode Suntikan KB 3 Bulan maupun 1 Bulan efektif mencegah kehamilan sampai 99% bila digunakan sesuai dengan anjuran. Metode KB Suntikan dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin menggunakan metode hormonal, namun sulit untuk mengingat jadwal minum Pil KB.
Dengan satu kali suntikan, Anda tidak perlu memikirkan kontrasepsi selama 1 sampai 3 bulan. Anda dan pasangan bisa lebih spontan dalam berhubungan intim tanpa harus khawatir menjadi hamil. Bila Anda ingin kembali memiliki anak, Anda cukup menghentikan penggunaan Suntikan KB.
Apakah Suntikan KB Memiliki Efek Samping?
Seperti metode KB hormonal pada umumnya, Suntikan KB memiliki efek samping terutama pada awal penggunaan. Yang harus Anda ingat adalah efek samping ini akan berbeda untuk setiap individu, dan akan hilang begitu tubuh Anda telah dapat menyesuaikan diri.
Beberapa efek samping yang biasa ditemui pada penggunaan Suntikan KB 3 Bulan adalah:
  • Timbul pendarahan ringan (bercak) pada awal pemakaian
  • Rasa pusing, mual, sakit di bagian bawah perut juga sering dilaporkan pada awal penggunaan
  • Kemungkinan kenaikan berat badan 1 – 2 kg. Namun hal ini dapat diatasi dengan diet dan olahraga yang tepat
  • Berhenti haid (biasanya setelah 1 tahun penggunaan – namun bisa lebih cepat). Namun, tidak semua wanita yang menggunakan metode ini terhenti haid nya
  • Kesuburan biasanya lebih lambat kembali. Hal ini terjadi karena tingkat hormon yang tinggi dalam suntikan 3 bulan, sehingga butuh waktu untuk dapat kembali normal (biasanya sampai 4 bulan)
Untuk Suntikan KB 1 Bulan, efek samping yang terjadi mirip dengan efek samping yang ditimbulkan pada penggunaan Pil KB.. Berbeda dengan Suntikan KB 3 Bulan, pengguna Suntikan KB 1 Bulan dilaporkan tetap mendapatkan haid-nya secara teratur. Kesuburan pun lebih cepat kembali setelah penghentian metode ini dibandingkan dengan Suntikan KB 3 Bulan.
Yang harus diperhatikan dalam memilih Suntikan KB
Sebelum Anda memilih metode Suntikan KB ataupun metode kontrapsepsi yang tepat untuk Anda, pastikan bahwa Anda sudah memperoleh informasi selengkapnya dari dokter kandungan atau bidan Anda.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih  dan menggunakan kontrasepsi terutama metode suntikan KB
  • Apakah Anda sedang hamil?
Sebelum Anda memulai Suntikan KB, pastikan Anda memang sedang tidak dalam kondisi hamil. Dokter atau Bidan Anda akan melakukan tes kehamilan sebelum menggunakan metode kontrasepsi tertentu. Selain itu, memulai penggunaan kontrasepsi pada awal periode menstruasi juga dapat membantu memastikan bahwa Anda memang sedang tidak hamil
  • Apakah Anda sedang menyusui?
Bila Anda masih menyusui, metode Suntikan KB 3 Bulan aman untuk Anda gunakan. KB Suntikan 3 Bulan hanya mengandung satu hormon (hormon progestin) yang tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas maupun produktifitas ASI. Anda sebaiknya tidak menggunakan Suntikan KB 1 Bulan, karena kombinasi hormon yang ada di dalamnya dapat membuat ASI menjadi kering.
  • Perhatikan riwayat kesehatan Anda
Metode Suntikan KB pada dasarnya aman digunakan oleh setiap wanita, namun sangat tidak disarankan bagi Anda yang pernah ataupun sedang mengalami gejala-gejala berikut:
    • Pendarahan vagina yang tidak diketahui jelas penyebabnya
    • Diduga memiliki kanker yang perkembangannya di stimulan oleh hormon, terutama dalam waktu 5 tahun terakhir
    • Memiliki riwayat migrain, masalah dengan liver (hati), thrombosis, atau riwayat penyakit jantung
    • Memiliki resiko osteoporosis tidak disarankan untuk menggunakan metode Suntikan KB, terutama Suntikan KB 3 Bulan
    • Memiliki riwayat tekanan darah tinggi, terutama untuk penggunaan Suntikan KB 1 Bulan. Bila Anda memiliki riwayat darah tinggi dan ingin menggunakan Suntikan KB 3 Bulan, Dokter atau Bidan Anda hendaknya melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan memonitor tekanan darah Anda terlebih dahulu
Penting bagi Anda untuk membicarakan secara terbuka mengenai riwayat penyakit yang Anda miliki sebelum memutuskan menggunakan kontrasepsi jenis tertentu. Keterangan yang Anda berikan dapat membantu Dokter atau Bidan untuk memberikan rekomendasi yang terbaik bagi Anda.
Selain itu, bila Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya Anda komunikasikan dengan dokter/bidan Anda. Interaksi dengan beberapa jenis obat-obatan tertentu dapat mengurangi efektifitas kontrasepsi Suntikan KB.
  • Perhatikan Jadwal Kunjungan Kembali Ke Dokter/Bidan
Suntikan KB 3 Bulan bekerja secara efektif untuk periode 13 minggu, sementara untuk Suntikan KB 1 Bulan khasiatnya bertahan sampai dengan 30 hari.  Anda sebaiknya mengikuti jadwal suntik ulang yang telah diberikan oleh dokter/bidan Anda.
Bila Anda lupa atau telat, disarankan untuk menggunakan metode tambahan (kondom) untuk melindungi Anda dari kehamilan. Anda harus kembali mengikuti jadwal yang telah ditetapkan bila dokter/bidan Anda mengatakan bahwa Anda dapat melanjutkan metode Suntikan KB.
Sebagai pasien, Anda memiliki hak untuk bertanya kepada dokter/bidan mengenai jenis ataupun merk dari Suntikan KB yang diberikan kepada Anda.
Pastikan Anda mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Dokter/Bidan Anda selama menggunakan Suntikan KB untuk menjamin efektifitas kontasepsi tersebut dalam melindungi Anda dari kehamilan